ASPEK,
FUNGSI DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS
A.
ASPEK MANAJEMEN KELAS
Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi
kelas, tindakan selektif, dan kreatif.
Menurut Oemar Hamalik ada & aspek yang
memiliki fungsi berbeda dalam proses belajar mengajar, tetapi merupakan satu
kesatuan bulat, yaitu:
a. Aspek
tujuan instruksional
b. Aspek
materi pelajaran
c. Aspek
metode dan strategi pembelajaran
d. Aspek
ketenagaan, meliputi aspek siswa, waktu, tempat, perlengkapan
e. Aspek
media instruksional
f. Aspek
penilaian
g. Aspek
penunjang fasilitas
Menurut Lois V. Johnson dan May Bany
mengemukakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas:
1. Sifat-sifat
kelas
2. Kekuatan
pendorong kekuatan kelas
3. Memahami
situasi kelas
4. Mendiagnosis
situasi kelas
5. Bertindak
selektif
6. Bertindak
kreatif
7. Untuk
memperbaiki kondisi kelas.
Selain itu ada beberapa aspek yang harus oleh
seorang guru dalam mengelola kelas, yaitu:
1. Pengaturan
atau pengkondisian fisik
a) Ruang
tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
Empat kunci penataan ruang
bagi pengaturan ruang yang baik, yaitu:
1.
Jadikan wilayah berlalu lintas tinggi bebas
dari kemacetan
2. Pastikan
bahwa para siswa dapat dipantau dengan mudah oleh guru
3. Jaga
material pelajaran yang sering digunakan dan perlengkapan siswa mudah diakses
4. Pastikan
bahwa para siswa dapat denga mudah melihat presentasi dan tampilan seisi kelas.
b) Pengaturan
tempat duduk.
Dibawah ini adalah gaya
atau model penataan tempat duduk dalam ruang kelas:
1. Penataan
kelas gaya auditorium
2. Gaya
tatap muka ( face to face)
3. Gaya
off-set
4. Gaya
seminar
5. Gaya
klaster (cluster)
c) Ventilasi
dan pengaturan cahaya.
Ventilasi
ini harus menjamin kesehatan peserta didik. Demikian halnya dengan lampu
penerangan, ketika lampu terang siswa belajar tanpa merasa ada gangguan,
sementara kalau lampu gelap belajar menjadi tidak konsentrasi.
Dalam
studi yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika, H. I. Taylor dan J,
Orlansky melaporkan bahwa udara panas menurunkan nilai beberapa pelajaran intelektual
maupun fisik secara drastis.
d) Penataan
keindahan dan kebersihan kelas
1. Hiasan
dinding
2. Penempatan
lemari: untuk buku didepan dan alat-alat peraga dibelakang
3. Pemeliharaan
kebersihan: siswa bergiliran membersihkan kelas, guru memeriksa kebersihan dan
ketertiban kelas.
2. Pengaturan
peserta didik
a) Postur
tubuh anak yang tinggi sebaiknya ditempatkan di belakang.
b) Anak
didik yang mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknya
ditempatkan di depan.
c) Anak
didik yang cerdas sebaiknya digabung dengan anak didik yang kurang cerdas.
d) Anak
didik yang pandai bicara dikelompokkan dengan anak didik pendiam.
e) Anak
didik yang gemar membuat keributan dan mengganggu temannya lebih baik dipisah
dan tidak terlepas dari pengawasan guru
3. Permasalahan
Kelas
Ketidaktercapaian
seorang guru dalam mewujudkan tujuan pembelajaran sejalan dengan kurang
cakapnya pendidik dalam manajemen kelas. Indikator dari keberhasilan tersebut
meliputi prestasi belajar peserta didik rendah,yang tidak sesuai dengan standar
atau batas ukuran yang telah ditentukan. Lebih lanjut lgi, berhasil atau
tidaknya manajemen kelas bergantung pada dua faktor utama, yaitu: guru dan
peserta didik. Permasalahan yang disebabkan oleh faktor guru diantaranya
adalah:
1. Ketidakmampuan
dalam memisahkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan.
2. Beban
pekerjaan administratif yang menyita banyak waktu.
3. Penampilan
fisik dan gaya belajar yang kurang menarik.
4. Pengendalian
emosi yang kurang.
5. Keterampilan
komunikasi yang kurang efektif pada peserta didik.
Sementara
itu, permasalahan yang muncul dari faktor peserta didik disebutkan seperti
berikut:
1. Persaingan
yang tidak sehat antar peserta didik
2. Perbedaan
jenis kelamin, suku, ras, dan agama sehingga memunculkan rasa tidak senang
dengan peserta didik lain.
3. Reaksi
yang muncul didalam kelas akibat suatu peristiwa cenderung negatif seperti
perilaku melawan dan mengancam pendidik.
4. Sebagian
teman satu kelas akan memberikan toleransi kesalahan yang disebabkan oleh
temannya seperti tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
5. Kesulitan
siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan kelas yang baru.
Konsekuensinya, keberagaman permasalahan
perilaku peserta didik dapat menimbulkan dampak negatif dalam manajemen kelas,
seperti berikut:
1. Kurangnya
kesatupaduan, yang ditandai perbedaan visi misi antarkelompok belajar dan
perbedaan jenis kelamin didalam kelas.
2. Tidak
ada standar perilaku dalam belajar secara kelompok, yang ditandai dengan
ketidakteraturan peserta didik dalam proses pembelajaran seperti mengobrol
dengan peserta didik lainnya selama pembelajaran berlangsung.
3. Reaksi
negatif terhadap anggota kelompok, yang ditunjukkan dengan adanya perselisihan
antaranggota kelompok.
4. Moral
rendah, permusuhan, agresif, yang ditunjukkan dengan kurangnya alat-alat
pembelajaran dan sarana prasarana lainnya.
Ada juga yang berpendapat bahwa, masalah
manajemen kelas dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:
a) Masalah
individu
b) Masalah
kelompok
Lebih rinci lagi, Doyle memandang masalah
manajemen kelas dalam lima kategori, yaitu:
1. Berdimensi
banyak (Multidimensiality)
1) Tugas
akademik
2) Tugas
penunjangnya.
2. Serentak
(Simultaneity)
Pekerjaan
yang harus dilakukan dalam waktu yang hampir sama. Misalnya; dalam diskusi,
guru tidak hanya mendengarkan tetapi mengarahkan pikirannya serta memantau
siswa sehingga kegiatan belajar berjalan efektif.
3. Segera
(Immediacy)
Masalah
manajemen kelas ini berkaitan dengan interaksi antara guru dengan peserta
didik. Proses interaksi tersebut menimbulkan suatu hubungan timbal balik yang
begitu cepat sehingga menuntut guru untuk segera bertindak melalui proses
berpikir cepat pula.
4. Iklim
kelas
Terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi perubahan iklim didalam kelas, yaitu:
1) Peserta
didik yang sedang berkonsentrasi mendengarkan pelajaran tiba-tiba ada gangguan
jatuhnya seekor cicak, orang lewat, atau keributan di luar kelas, dan lain
sebagainya.
2) Peserta
didik yang mendengarkan pelajaran tiba-tiba terjadi musibah atau di dalam atau
luar kelas seperti kebakaran, listrik mati saat pembelajaran dengan menggunakan
media, dan lain-lain.
Penyebab-penyebab munculnya masalah-masalah
diatas dapat dengan mudah kita temukan dalam perubahan-perubahan yang terjadi
di sekolah pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Sikap-sikap yang
dulunya tidak dapat dipertanyakan karena adanya figure-figur yang memiliki
otoritas saat ini telah tergantikan oleh sikap-sikapsoal jawab (questioning),
keraguan, dan kebimbangan. Begitu pula kepercayaan terhadap sekolah-sekolah
sebagai instrument-instrumen sosialisasi saat ini telah tergantikan oleh sikap
kritis (isme) terhadap pendidikan. Tidak hanya itu, sikap-sikap terhadap
anak yang sudah besar juga telah berubah, dan sikap-sikap ini sudah banyak diterapkan
di dalam sekolah-sekolah dewasa ini.
B.
FUNGSI MANAJEMEN KELAS
Secara umum, fungsi manajemen kelas ditinjau dari analisis
masalah adalah sebagai berikut:
1)
Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala tugas; berarti
bahwa aspek manajemen kelas yang dihadirkan bisa membantu tugas guru untuk
menunjukkan kinerja yang lebih baik.
2) Memelihara
agar tugas-tugas guru dapat berjalan dengan lancar; ini menunjukkan bahwa
aspek manajemen kelas dapat diklasifikasikan bentuk-bentuk tugas tertentu.
Fungsi diatas dapat dijabarkan menjadi beberapa tugas yang
harus dilakukan guru dalam kegiatan manajemen kelas, yang meliputi:
a.
Membantu kelompok dalam membagi tugas
b.
Membantu pembentukan kelompok
c.
Membantu kerja sama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi
d.
Membantu individu agar dapat bekerja sama dalam kelompok atau
kelas
e.
Membantu prosedur kerja
f.
Mengubah kondisi kelas
Dengan demikian, manajemen kelas pada akhirnya bermuara pada
pengaturan peserta didik, dan produk-produk yang dihasilkan dalam manajemen
kelas harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
C.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MANAJEMEN KELAS
Keberhasilan
manajemen kelas dalam memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran, dipengaruhi oleh beberapa factor Djamarah dalam Karwati
(2014:28), antara lain:
a.
Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai
pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang
menguntungkan dan memenuhi syarat menimali mendukung meningkatkan intensitas
proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan
pengajaran.
b.
Kondisi Sosio-Emosional
1)
Sikap guru
Sikap guru dalam menghadapi peserta didik
yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat
dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku peserta didik akan dapat diperbaiki.
2)
Pembinaan Hubungan Baik
Pembinaan hubungan baik antara guru dan
peserta didik dalam maslah pengelolaan kelas adalah hal yang sangat penting.
Dengan terciptanya hubungan baik guru-peserta didik, diharapkan peserta didik
senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap optimis, realistik
dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukan.
c.
Kondisi Organasional
Secara umum factor kondisi organasional
yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi dua golongan yaitu:
1)
Faktor internal peserta didik
Berhubungan dengan masalah emosi, pikiran
dan perilaku.
2)
Factor eksternal peserta didik
Berkaitan dengan masalah suasana lingkungan
belajar, penempatan peserta didik, pengelompokan peserta didik, dan sebagainya.
SUMBER PEMBELAJARAN
sangat bermanfaat sekali kak
BalasHapusTerimakasih, karya tulisnya saya jadikan rujukan
BalasHapusTerimakasih
HapusBagus dan bermanfaat sekali
BalasHapusBagus karya nya
BalasHapusTerimakasih
HapusArtikelnya sangat membantu 👍
BalasHapusBagus sangat bermanfaat
BalasHapussangat membantu....
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusBermanfaat sekali bagi pembaca
BalasHapusBermanfaat sekali bagi pembaca
BalasHapusArtikelnya Sangat bermanfaat
BalasHapusSngat brmnfaat
BalasHapus