Minggu, 18 Agustus 2019


ASPEK, FUNGSI DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS

   A.    ASPEK MANAJEMEN KELAS
Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif, dan kreatif.
Menurut Oemar Hamalik ada & aspek yang memiliki fungsi berbeda dalam proses belajar mengajar, tetapi merupakan satu kesatuan bulat, yaitu:
a.       Aspek tujuan instruksional
b.      Aspek materi pelajaran
c.       Aspek metode dan strategi pembelajaran
d.      Aspek ketenagaan, meliputi aspek siswa, waktu, tempat, perlengkapan
e.       Aspek media instruksional
f.       Aspek penilaian
g.      Aspek penunjang fasilitas
Menurut Lois V. Johnson dan May Bany mengemukakan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas:
1.      Sifat-sifat kelas
2.      Kekuatan pendorong kekuatan kelas
3.      Memahami situasi kelas
4.      Mendiagnosis situasi kelas
5.      Bertindak selektif
6.      Bertindak kreatif
7.      Untuk memperbaiki kondisi kelas.
Selain itu ada beberapa aspek yang harus oleh seorang guru dalam mengelola kelas, yaitu:
1.      Pengaturan atau pengkondisian fisik
a)      Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
Empat kunci penataan ruang bagi pengaturan ruang yang baik, yaitu:
1.      Jadikan wilayah berlalu lintas tinggi bebas dari kemacetan
2.      Pastikan bahwa para siswa dapat dipantau dengan mudah oleh guru
3.      Jaga material pelajaran yang sering digunakan dan perlengkapan siswa mudah diakses
4.      Pastikan bahwa para siswa dapat denga mudah melihat presentasi dan tampilan seisi kelas.
b)      Pengaturan tempat duduk.
Dibawah ini  adalah gaya atau model penataan tempat duduk dalam ruang kelas:
1.      Penataan kelas gaya auditorium
2.      Gaya tatap muka ( face to face)
3.      Gaya off-set
4.      Gaya seminar
5.      Gaya klaster (cluster)
c)      Ventilasi dan pengaturan cahaya.
Ventilasi ini harus menjamin kesehatan peserta didik. Demikian halnya dengan lampu penerangan, ketika lampu terang siswa belajar tanpa merasa ada gangguan, sementara kalau lampu gelap belajar menjadi tidak konsentrasi.
Dalam studi yang dilakukan oleh Departemen Pertahanan Amerika, H. I. Taylor dan J, Orlansky melaporkan bahwa udara panas menurunkan nilai beberapa pelajaran intelektual maupun fisik secara drastis.
d)     Penataan keindahan dan kebersihan kelas
1.      Hiasan dinding
2.      Penempatan lemari: untuk buku didepan dan alat-alat peraga dibelakang
3.      Pemeliharaan kebersihan: siswa bergiliran membersihkan kelas, guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas.
2.      Pengaturan peserta didik
a)      Postur tubuh anak yang tinggi sebaiknya ditempatkan di belakang.
b)      Anak didik yang mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknya ditempatkan di depan.
c)      Anak didik yang cerdas sebaiknya digabung dengan anak didik yang kurang cerdas.
d)     Anak didik yang pandai bicara dikelompokkan dengan anak didik pendiam.
e)      Anak didik yang gemar membuat keributan dan mengganggu temannya lebih baik dipisah dan tidak terlepas dari pengawasan guru
3.      Permasalahan Kelas
Ketidaktercapaian seorang guru dalam mewujudkan tujuan pembelajaran sejalan dengan kurang cakapnya pendidik dalam manajemen kelas. Indikator dari keberhasilan tersebut meliputi prestasi belajar peserta didik rendah,yang tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang telah ditentukan. Lebih lanjut lgi, berhasil atau tidaknya manajemen kelas bergantung pada dua faktor utama, yaitu: guru dan peserta didik. Permasalahan yang disebabkan oleh faktor guru diantaranya adalah:
1.      Ketidakmampuan dalam memisahkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan.
2.      Beban pekerjaan administratif yang menyita banyak waktu.
3.      Penampilan fisik dan gaya belajar yang kurang menarik.
4.      Pengendalian emosi yang kurang.
5.      Keterampilan komunikasi yang kurang efektif pada peserta didik.
Sementara itu, permasalahan yang muncul dari faktor peserta didik disebutkan seperti berikut:
1.      Persaingan yang tidak sehat antar peserta didik
2.      Perbedaan jenis kelamin, suku, ras, dan agama sehingga memunculkan rasa tidak senang dengan peserta didik lain.
3.      Reaksi yang muncul didalam kelas akibat suatu peristiwa cenderung negatif seperti perilaku melawan dan mengancam pendidik.
4.      Sebagian teman satu kelas akan memberikan toleransi kesalahan yang disebabkan oleh temannya seperti tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
5.      Kesulitan siswa dalam beradaptasi dengan lingkungan kelas yang baru.
Konsekuensinya, keberagaman permasalahan perilaku peserta didik dapat menimbulkan dampak negatif dalam manajemen kelas, seperti berikut:
1.      Kurangnya kesatupaduan, yang ditandai perbedaan visi misi antarkelompok belajar dan perbedaan jenis kelamin didalam kelas.
2.      Tidak ada standar perilaku dalam belajar secara kelompok, yang ditandai dengan ketidakteraturan peserta didik dalam proses pembelajaran seperti mengobrol dengan peserta didik lainnya selama pembelajaran berlangsung.
3.      Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, yang ditunjukkan dengan adanya perselisihan antaranggota kelompok.
4.      Moral rendah, permusuhan, agresif, yang ditunjukkan dengan kurangnya alat-alat pembelajaran dan sarana prasarana lainnya.
Ada juga yang berpendapat bahwa, masalah manajemen kelas dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:
a)      Masalah individu
b)      Masalah kelompok
Lebih rinci lagi, Doyle memandang masalah manajemen kelas dalam lima kategori, yaitu:
1.      Berdimensi banyak (Multidimensiality)
1)      Tugas akademik
2)      Tugas penunjangnya.
2.      Serentak (Simultaneity)
Pekerjaan yang harus dilakukan dalam waktu yang hampir sama. Misalnya; dalam diskusi, guru tidak hanya mendengarkan tetapi mengarahkan pikirannya serta memantau siswa sehingga kegiatan belajar berjalan efektif.
3.      Segera (Immediacy)
Masalah manajemen kelas ini berkaitan dengan interaksi antara guru dengan peserta didik. Proses interaksi tersebut menimbulkan suatu hubungan timbal balik yang begitu cepat sehingga menuntut guru untuk segera bertindak melalui proses berpikir cepat pula.
4.      Iklim kelas
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi perubahan iklim didalam kelas, yaitu:
1)      Peserta didik yang sedang berkonsentrasi mendengarkan pelajaran tiba-tiba ada gangguan jatuhnya seekor cicak, orang lewat, atau keributan di luar kelas, dan lain sebagainya.
2)      Peserta didik yang mendengarkan pelajaran tiba-tiba terjadi musibah atau di dalam atau luar kelas seperti kebakaran, listrik mati saat pembelajaran dengan menggunakan media, dan lain-lain.
Penyebab-penyebab munculnya masalah-masalah diatas dapat dengan mudah kita temukan dalam perubahan-perubahan yang terjadi di sekolah pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Sikap-sikap yang dulunya tidak dapat dipertanyakan karena adanya figure-figur yang memiliki otoritas saat ini telah tergantikan oleh sikap-sikapsoal jawab (questioning), keraguan, dan kebimbangan. Begitu pula kepercayaan terhadap sekolah-sekolah sebagai instrument-instrumen sosialisasi saat ini telah tergantikan oleh sikap kritis (isme) terhadap pendidikan. Tidak hanya itu, sikap-sikap terhadap anak yang sudah besar juga telah berubah, dan sikap-sikap ini sudah banyak diterapkan di dalam sekolah-sekolah dewasa ini.
   B.     FUNGSI MANAJEMEN KELAS
Secara umum, fungsi manajemen kelas ditinjau dari analisis masalah adalah sebagai berikut:
1)      Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala tugas; berarti bahwa aspek manajemen kelas yang dihadirkan bisa membantu tugas guru untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik.
2)      Memelihara agar  tugas-tugas guru dapat berjalan dengan lancar; ini menunjukkan bahwa aspek manajemen kelas dapat diklasifikasikan bentuk-bentuk tugas tertentu.
Fungsi diatas dapat dijabarkan menjadi beberapa tugas yang harus dilakukan guru dalam kegiatan manajemen kelas, yang meliputi:
a.       Membantu kelompok dalam membagi tugas
b.      Membantu pembentukan kelompok
c.       Membantu kerja sama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi
d.      Membantu individu agar dapat bekerja sama dalam kelompok atau kelas
e.       Membantu prosedur kerja
f.       Mengubah kondisi kelas
Dengan demikian, manajemen kelas pada akhirnya bermuara pada pengaturan peserta didik, dan produk-produk yang dihasilkan dalam manajemen kelas harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
   C.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN KELAS
Keberhasilan manajemen kelas dalam memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dipengaruhi oleh beberapa factor Djamarah dalam Karwati (2014:28), antara lain:
a.       Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat menimali mendukung meningkatkan intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran.
b.      Kondisi Sosio-Emosional
1)      Sikap guru
Sikap guru dalam menghadapi peserta didik yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku peserta didik akan dapat diperbaiki.
2)      Pembinaan Hubungan Baik
Pembinaan hubungan baik antara guru dan peserta didik dalam maslah pengelolaan kelas adalah hal yang sangat penting. Dengan terciptanya hubungan baik guru-peserta didik, diharapkan peserta didik senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap optimis, realistik dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukan.
c.       Kondisi Organasional
Secara umum factor kondisi organasional yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi dua golongan yaitu:
1)      Faktor internal peserta didik
Berhubungan dengan masalah emosi, pikiran dan perilaku.
2)      Factor eksternal peserta didik
Berkaitan dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan peserta didik, pengelompokan peserta didik, dan sebagainya.


SUMBER PEMBELAJARAN


15 komentar: