Rabu, 28 Agustus 2019

TAHAPAN PENANGGULANGAN DISPLIN KELAS


TAHAPAN PENANGGULANGAN DISPLIN KELAS

       A.        TAHAPAN PENANGGULANGAN DISPLIN KELAS
a.       Dimensi Pencegahan (preventif),
Dimensi Pencegahan (preventif), merupakan tindakan guru dalam mengatur peserta didik dan peralatan serta format pembelajaran yang tepat sehingga menumbuhkan kondisi yang menguntungkan bagi berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Jadi, prosedur dalam dimensi pencegahan adalah berupa langkah-langkah yang harus direncanakan guru untuk menciptakan suatu struktur  kondisi yang fleksibel baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Prosedur tindakan pencegahan ini diarahkan pada pelayanan perkembangan tuntutan dan kebutuhan peserta diduk secara individual maupun kelompok yang dapat berupa kegiatan.
b.      Dimensi kuratif
Dimensi kuratif, merupakan tindakan terhadap tingkah laku yang menyimpang yang sudah terlanjur terjadi penyimpangan agar penyimpangan itu tidak berlarut-larut. Dalam hal ini guru berusaha untuk menumbuhkan kesadaran akan penyimpangan yang dibuat dan akhirnya akan menimbulkan kesadaran dan tanggung jawab untuk memperbaiki diri melaui kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dapat dipertangjawabkan. Memperhatikan dua dimensi tindakan dalam manajemen kelas, maka langkah-langkah manajemen kelas bertumpu pada prosedur dimensi pencegahan dan prosedur dimensi penyembuhan.
a.       Prosedur dimensi pencegahan
Tindakan pencegahan adalah tindakan yang dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang yang mengganggu kondisi optimal brlangsungnya pembelajaran. Keberhasilan dalam tindakan pencegahan merupakan salah satu indicator keberhasilan manajemen kelas. Konsekuensinya adalah guru dalam menentukan langkah-langkah dalam rangka manajemen kelas harus merupakan langkah yang efektif dan efisien. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.      Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
Merupakan langkah yang mendasar dan strategis karena dengan dimilikinya kesadaran ini akan meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar guru dalam melaksanakan tugasnya. Implikasinya adanya kesadaran diri sebagai guru akan tampak pada sikap guru yang demokratis, sikap yang stabil, kepribadian yang harmonis, dan berwibawa. Penampakan sikap seperti ini akan menumbuhkan respond an tanggapan positif dari pesrta didik.
2.      Peningkatan pesrta didik
Interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran terjadi apabila dua kesadaran, kesadaran guru dan peserta didik bertemu.untuk meningkatkan kesadaran peserta didik maka kepada mereka perlu dilaksanakan hal-hal: memberitahukan akan hak dan kewajiban sebagai peserta didik, memperhatikan kebutuhan dan keinginan peserta didik, serta rasa keterbukaan antara guru dan peserta didik.
3.      Sikap polos dan tulus guru
Peran sngat besar dan berpengaruh dalam menciptakan kondisi optimal proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya bersikap polos dan tulus terhadap para pesrta didik. Sikap ini mengandung makna bahwa guru dalam segala tindakannya tidak boleh berpura-pura bersikap dan bertindak apa adanya. Sikap hangat dan terbuka mau mendengarkan harapan dan keluhan peserta didik, akrab dengan guru akan membuka kemungkinan terjadinya interaksi dan komunikasi wajar antara guru dengan pesrta didik.
4.      Mengenal dan menemukan alternative pengelolaan
Untuk mengenal dan menemukan alternative pengelolaan langkah ini menuntut guru: melakukan identifikasi berbagai penyimpangan tingkah laku pesrta didikyang sifatnya individual maupun kelompok, mengenal berbagi pendekatan dalam manajemen kelas, dan mempelajari guru-guru lainnya yang gagal atau berhasil sehingga dirinya memiliki alternative yang bervariasi dalam menangani berbagai problema manajemen kelas.
5.      Menciptakan kontrak social
Penciptaan kontrak social pada dasarnya berkaitan dengan standar tingkah laku yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang fasilitas beserta keterbatasannya dalammemenuhi kebutuhan peserta didik. Pemenuhan kebutuhan tersebut sifatnya individual dan kelompok dan memenuhi kebutuhan serta tuntutan sekolah. Standar tingkah laku ini di bentuk melalui kontrak social antara sekolah atau guru dan peserta didik.

         B.         PROSEDUR DIMENSI PENYEMBUHAN (KURATIF)
Pada dasarnya langkah-langkah dimensi penyembuhan antara lain sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi masalah
Guru, pada langkah ini melakukan kegiatan untuk mengenal atau mengetahui masalah-masalah manajemen kelas yang timbul dalam kelas. Berdasar masalah tersebut guru mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan sekaligus mengetahui latar belakang yang membuat peserta didik melakukan penyimpangan itu.
2.      Menganalisis masalah
Guru, pada langkah ini berusaha menganalisis penyimpangan peserta didik dan menyimpulkan latar belakang dan sumber-sumber dari penyimpangan itu. Setelah diketemukan hal-hal yang berkaitan denganpenyimpangan tersebut guru kemudian melanjutkan usahanya yaitu menentukan alternatif-alternatif penanggulangan atau penyembuhan penyimpangan itu.
3.      Menilai alternatif-alternatif pemecahan
Guru, pada langkah ini adalah menilai dan dan memilih alternative pemecahan masalah berdasar sejumlah alternative yang telah tersusun. Menentukan alternative mana yang tepat untuk menaggulangi penyimpangan pserta didik.
4.      Mendapatkan balikan
Guru, pada langkah ini yang didahului dengan langkah monitoring, melakukan kegiatan kilas balik. Kegiatan kilas balik ini yaitu untuk menilai keampuhan pelaksanaan dari alternative pemecahan yang dipilih untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan kilias balik dapat dilaksanakan dengan mengadakan pertemuan dengan peserta didik.


19 komentar:

  1. Balasan
    1. Terimakasih, semoga bermanfaat bagi oembaca ya

      Hapus
  2. Terimaksih telah membaca materinya

    BalasHapus
  3. Sangat bermanfaat, terima kasih

    BalasHapus
  4. Terimakasih, karya tulisnya sangat membantu

    BalasHapus
  5. Sangat puas dengan karya tulisnya😍

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. Terimakasih, semoga pembaca dapat memahaminya

      Hapus