MEMBINA HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARKT
DALAM MELAKSANAKAN DISIPLIN SEKOLAH
A.
PENGERTIAN DISIPLIN DI SEKOLAH
Yaitu kedisiplinan
siswa yang dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata
tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang meliputi jam masuk
sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa
dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa
yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di
sekolah, yang juga dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah. Dalam
pelaksanaan disiplin, harus berdasarkan dari dalam diri siswa. Karena tanpa
sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang
di sekitarnya hanya akan sia-sia. Kedisiplinan mesti diterapkan secara tegas,
adil dan konsisten.
Disiplin dimasyarakat
yaitu mematuhi dan menjalankan segala tata tertib yang berlaku ditengah-tengah
masyarakat guna membangun kehidupan bermasyarakat yang tertib, harmonis, serta
meningkatkan kualitas masyarakat tersebut dari segala sudut pandang.
B.
MEMBINA HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Hubungan sekolah
dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan
dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah.
Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan
sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien. Berikut adalah jenis-jenis
hubungan sekolah dan masyarakat :
1. Hubungan edukatif, merupakan hubungan
kerjasama dalam hal mendidik, yaitu antara guru dan orang tua di dalam
keluarga. Hubungan ini di maksutkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip dan
pertentangan yang dapat menggakibatkan keragu-raguan pada diri anak atau murid.
Cara kerjasama tersebut dapat direalisaskan dengan mengadakan pertemuan yang
direncanakan secara periodik antara guru-guru di sekolah dengan orang tua
murid.
2. Hubungan kultural, ialah usaha kerjasama
antara sekolah dengan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan
mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu
diperlukan adanya hubungan kerjasama yang fungsional antara kehidupan di
sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kuikulum sekolah disesusikan
dengan kebutuhan dan tuntunan perkembangan masyarakat.
3. Hubungan institusional, yakni hubungan
kerjasama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi
lain. Dengan adanya hubungan ini, sekolah dapat meminta bantuan dari lembaga
lain, baik berupa tenaga pengajar, pemberi ceramah, dan pengembangan materi
kurikulum, maupu bantuan yang berupa fasilitas.
C.
CONTOH HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
1.
Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat Terkait Kedisiplinan
Hubungan antara sekolah dan orang tua tersebut
maka manfaat yang diharakan diperoleh adalah:
a. Orang tua siswa mengetahui tentang
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sekolah,
b. Sekolah mengetahui semua kegiatan orang tua
dan para siswa di rumah,
c. Orang tua siswa mau memberi perhatian yang
sangat besar dalam menunjang kegiatan-kegiatan sekolah.
2.
Hubungan sekolah
dengan Instansi terkait
Sekolah perlu membina hubungan baik secara
timbal balik dengan instansi terkait, instansi terkait itu seperti Lurah/
Kepala Desa, Puskesmas, Camat, Polsek, Koramil, LKMD, dan Posyandu. Hubungan
yang dijalin dan upaya yang perlu dilaksanakan oleh sekolah, antara lain
sebagai berikut:
a) Menginformasikan program sekolah
b) Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan
pemerintah, sepanjang tidak mengganggu proses belajar mengajar,
c) Pada saat yang diperlukan, Kepala Sekolah atau
guru yang ditunjuk mengadakan kunjungan ke Instansi Pemerintah sebagai salah
satu cara pendekatan dari pihak sekolah,
d) Sekali-kali dapat mengundang Pejabat
Pemerintah d luar Depdikbud sebagai pembina dalam upacara bendera.